Rahasia Sukses yang Wajib Anda Ketahui:
Cintailah Kebosanan!
Sudahkah Anda sukses? Jika belum, tahukah Anda penyebabnya?
Mungkin Anda menjawab begini, “Saya kurang
cerdas, kali, ya,” atau “Saya kurang
beruntung.”
Dengan jawaban itu, Anda bermaksud mengatakan bahwa penyebab
Anda belum sukses yaitu karena Anda kurang cerdas atau kurang beruntung.
Tetapi, benarkah Anda belum sukses lantaran sebab-sebab itu?
Jika iya, artinya hanya orang cerdas yang bisa sukses? Untuk sukses kita hanya
perlu menunggu keberuntungan??
Tentu tidak sesederhana itu, bukan? Cerdas bukanlah satu-satunya
faktor kesuksesan. Tidak setiap orang cerdas sukses. Demikian sebaliknya, tidak
setiap orang sukses cerdas.
Apalagi keberuntungan!
Jika rahasianya bukan kecerdasan dan bukan pula keberuntungan,
lantas apa rahasia sukses yang sebenarnya?
Hmm, sebelum menjawab pertanyaan di atas, mari kita telusuri
kisah orang-orang sukses. Dari situ, kita tahu bagaimana proses mereka hingga
mencapai kesuksesan. Kita dapat menyimpulkan rahasia sukses mereka.
Rahasia Sukses Orang Sukses
Apa yang membuat Thomas Alva Edison sukses? Apakah ia sukses
karena jenius?
Tentu saja tidak! Edison sendiri mengakui bahwa ia berhasil
menciptakan banyak penemuan bukan karena jenius, melainkan karena ia tekun!
Bagaimana bentuk ketekunan itu? Dikisahkan, ia berhasil
menemukan lampu pijar dengan melakukan 9.000 kali percobaan.
Bayangkan! 9.000 kali percobaan! Tekun sekali, bukan?!
Selain Edison, Albert Einstein juga mengakui bahwa kesuksesannya
bukan karena ia jenius, melainkan karena ketekunannya. Ia memiliki rasa
penasaran yang tinggi. Dan, rasa penasaran itulah yang membuatnya tekun
berpikir.
“I have no special talent. I am only passionately curious.” Albert Einstein.
Di samping Edison dan Einstein, ada juga Pramudya Ananta Toer,
penulis Indonesia yang banyak memperoleh penghargaan sastra karena prestasinya.
Dikisahkan, saat hidup di penjara, ia tetap menghasilkan novel. Novel Tetralogi Buru merupakan buah tulisannya di penjara di Pulau Buru.
Bayangkan! Betapa tekunnya ia hingga di penjara pun masih
menulis!
Tetapi, apa, sih, yang dimaksud ketekunan? Apa ciri ketekunan?
Salah satu ciri ketekunan yaitu tahan terhadap rasa bosan. Orang
yang tekun senantiasa tahan terhadap rasa bosan. Ia tidak menyerah dengan
kebosanan. Saat ia bosan, ia tetap bekerja.
Apakah Einstein tidak pernah bosan berpikir? Apakah Pramoedya
Ananta Toer tidak pernah bosan menulis? Sebagaimana lumrahnya manusia, mereka
tidak luput dari rasa bosan. Tetapi, perasaan itu tidak mengalahkan tekad
mereka untuk berkarya. Mereka senantiasa mampu menaklukkan rasa bosan itu.
Kemenangan atas rasa bosan itu membuat mereka produktif, mampu
menghasilkan banyak karya yang berkualitas.
Jadi, rahasia sukses orang sukses adalah ketekunannya. Dan,
ketekunan sama dengan ketahanan terhadap rasa bosan. Ini artinya, rahasia
sukses tidak lain dan tidak bukan ketahanan terhadap kebosanan.
Catat, ya! RAHASIA SUKSES ADALAH KETAHANAN TERHADAP RASA BOSAN!
Tetapi, bagaimana caranya agar tahan terhadap rasa bosan?
Caranya, Anda harus mencintainya! Anda harus mencintai kebosanan! Dan, ini
artinya, rahasia sukses adalah mencintai rasa bosan Anda.
Sekarang, pertanyaannya, bagaimana mencintai rasa bosan?
Bukankah cinta tidak bisa dipaksakan?!
Eh?! Heheheh.
Untuk mengetahui caranya, yuk, simak penjelasan di bawah ini.
Bagaimana Cara Mencintai Kebosanan?
Saat kita bosan, kita kehilangan kemauan untuk melakukan
aktivitas kita. Dan, karena itu, kita berhenti melakukan aktivitas itu dan
beralih ke aktivitas lainnya.
Jadi, mencintai kebosanan berarti kita tetap bertahan pada
aktivitas kita (tidak beranjak pada aktivitas lain) ketika dilanda bosan.
Nah, masalahnya, bagaimana cara bertahan pada aktivitas kita
ketika kita bosan?
Untuk mengetahui caranya, kita perlu tahu penyebab rasa bosan.
Apa penyebab timbulnya rasa bosan?
Mengapa Anda Bosan?
Farouk Radwan mengatakan: “Boredom is nothing but a message
sent by your subconscious mind telling you that this thing you are doing now
may not be important to you while the state of being interested is nothing more
than a message telling you that this thing you are doing might be of importance
to you one day.”
Kebosanan tidak lain adalah pesan yang dikirim oleh pikiran
bawah sadar untuk memberitahu Anda bahwa apa yang Anda lakukan bukanlah sesuatu
yang penting, sedangkan perasaan tertarik tidak lain adalah pesan yang
memberitahu Anda bahwa apa yang Anda lakukan penting untuk Anda suatu hari
nanti.
Nah, menyimak penjelasan di atas, kita tahu bahwa penyebab rasa
bosan adalah kita merasa APA YANG SEDANG KITA KERJAKAN BUKANLAH SESUATU YANG
PENTING.
Pikiran bawah sadar kita menolak melakukan aktivitas yang sedang
kita lakukan lantaran ia beranggapan ada aktivitas lain yang lebih penting
dibanding aktivitas itu. Contoh, Anda sedang mengerjakan tugas di kantor. Di
tengah proses kerja, Anda dilanda bosan. Nah, rasa bosan itu muncul lantaran
pikiran bawah sadar Anda menganggap tugas itu tidak penting; Ada hal lain yang
lebih penting daripada tugas itu.
Penulis sering mengalami hal di atas. Saat membaca buku,
misalnya. Di tengah proses membaca, tiba-tiba muncul muncul rasa bosan. Dan,
jika ditelusuri, ternyata rasa bosan itu muncul lantaran pikiran bawah sadar
penulis beranggapan bahwa buku itu tidak penting; Ada hal lain yang lebih
penting dari membaca buku itu, bukan hanya satu hal, tetapi banyak hal.
Dan, karena itu, pikiran bawah sadar bingung. Ia galau harus
mengerjakan yang mana. Ia terombang-ambing antara banyak pilihan: Membaca buku
atau melakukan aktivitas A yang lebih penting atau melakukan aktivitas B. Ia
dilema antara banyak pilihan hingga tidak dapat memutuskan. Ia tidak dapat
memutuskan satu aktivitas yang harus segera diselesaikannya. Walhasil, ia malah
diam, tidak memilih.
Nah, jika rasa bosan muncul karena pikiran bawah sadar
menganggap aktivitas yang sedang Anda lakukan tidak penting, jika rasa bosan
muncul lantaran pikiran bawah sadar bingung menentukan prioritas, lantas
bagaimana mengatasi rasa bosan?
Caranya, dengan MENJADIKAN AKTIVITAS ANDA AKTIVITAS YANG
PENTING! Buatlah aktivitas yang sedang Anda kerjakan menjadi aktivitas yang
lebih penting dari aktivitas lainnya.
“Lhoh, saya menganggap tugas saya di kantor penting, kok. Tetapi,
kok ya masih bosan mengerjakannya. Hayoooo, kenapa tuh?” mungkin demikian pertanyaan Anda.
Yup! Tidak diragukan Anda menganggap tugas yang sedang Anda
kerjakan itu penting! Tetapi, tidak demikian menurut pikiran bawah sadar Anda.
Menurutnya, ada yang jauh lebih penting dari tugas itu.
Jika tidak percaya, coba Anda jujur terhadap diri Anda sendiri.
Telusuri dan ingat-ingat adakah hal lain yang lebih penting dari tugas itu yang
oleh karenanya Anda ingin segera menyelesaikannya.
Entah itu tugas lain, entah Anda ingin mempelajari sebuah skill, atau apa pun itu, yang pasti ada hal lain yang lebih penting
dari tugas Anda dan pikiran bawah sadar Anda yakin hal itu lebih urgen sehingga harus segera diselesaikan. Dan, seringnya, hal yang
lebih penting dari tugas Anda itu bukan hanya satu, tetapi banyak!
Jadi, sekali lagi, untuk mengatasi rasa bosan, Anda perlu
membuat tugas Anda menjadi tugas yang lebih penting dari yang lain.
Sekarang, bagaimana membuat tugas Anda lebih penting dari yang
lain? Yuk, simak caranya berikut ini.
Mengatasi Rasa Bosan dengan Teknik
Effortless Success
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, untuk mengatasi rasa bosan,
yang perlu Anda lakukan yaitu menjadikan tugas yang sedang Anda lakukan lebih
penting dari hal lain.
Tetapi, Anda tidak bisa melakukannya hanya dengan meyakinkan
diri sendiri bahwa tugas itu penting di mata Anda. Anda tidak bisa meyakinkan
diri bahwa tugas itu penting dengan hanya berkata pada diri sendiri bahwa tugas
itu penting.
Untuk membuatnya penting bagi pikiran bawah sadar Anda bukanlah
hal yang mudah. Mengapa? Karena, pikiran bawah sadar Anda sudah terlanjur
menganggap tugas itu tidak lebih penting dari tugas lain.
Akan tetapi, tidak perlu khawatir dan pesimis. Ada cara untuk
membuat pikiran bawah sadar Anda percaya bahwa tugas yang sedang Anda kerjakan
itu lebih penting dari hal lain. Anda dapat menggunakan teknik effortless
success untuk melakukannya. penjelasan detail mengenai teknik ini dapat
Anda baca pada artikel yang berjudul Teknik Pemrograman Diri yang Jauh Lebih Powerful dari
Afirmasi.
Teknik ini lumrah digunakan untuk memasukkan mindset-mindset, sugesti-sugesti positif ke dalam pikiran bawah sadar. Namun,
sejatinya, dengan teknik ini, Anda bukan hanya mampu memasukkan sugesti. Anda
juga dapat memasukkan persepsi, ide-ide, kepercayaan dengan teknik ini.
Dengan teknik ini, Anda dapat memasukkan ke dalam pikiran bawah
sadar Anda persepsi bahwa tugas yang sedang
Anda kerjakan jauh lebih penting dibanding hal lain.
Bagaimana cara melakukannya? Anda cukup bertanya kepada diri
Anda sendiri, mengapa tugas (yang sedang Anda lakukan) itu penting. Dengan
pertanyaan itu, pikiran
bawah sadar Anda akan mencari jawabannya.
Semakin banyak jawaban berarti semakin banyak alasan mengapa
tugas Anda penting. Ini artinya, semakin banyak pula bukti yang menguatkan
kebenaran dari anggapan bahwa tugas itu lebih
penting dari yang lain. Dan, semakin banyak bukti yang
menguatkan anggapan itu, maka pikiran bawah sadar Anda semakin mempercayainya.
Akhirnya, semakin ia percaya anggapan itu, maka ia pun bergairah melakukan
tugas tersebut.
Sebagai contoh, tugas Anda sebagai seorang manajer pemasaran
yaitu merancang strategi pemasaran. Anda sadar bahwa Anda sering dilanda bosan
saat bekerja. Anda sering dilanda bosan saat mengerjakan tugas itu. Nah, untuk
menghilangkan kebosanan itu, Anda dapat melakukan teknik efforless success. Caranya, setiap pagi, sebelum bekerja, tanyakan pada diri Anda
sendiri, mengapa merancang strategi pemasaran sangat penting bagi Anda. Mengapa
Anda perlu membuat perencanaan strategi pemasaran saat di kantor daripada
memikirkan hal lain. “Mengapa strategi pemasaran penting bagi saya? Mengapa membuat
perencanaan strategi pemasaran di kantor lebih penting dari memikirkan hal lain?” Dan, biarkan pikiran Anda menjawab pertanyaan itu.
Oya, yang perlu Anda perhatikan, Anda perlu menambahkan frasa
“DI KANTOR” dalam kalimat Anda. Mengapa? Penambahan frasa itu bertujuan agar
pikiran bawah sadar Anda menganggap tugas Anda (merancang strategi pemasaran)
lebih penting daripada yang lain HANYA saat Anda sedang bekerja alias saat Anda
sedang di kantor.
Hal ini sangat penting karena urusan Anda bukan hanya merancang
strategi pemasaran. Di rumah, Anda memiliki urusan lain yang juga penting.
Nah, jika Anda memasukkan keyakinan bahwa hanya strategi pasar
yang lebih penting, maka seterusnya Anda akan beranggapan begitu. Yang
dikhawatirkan, nanti saat Anda melakukan aktivitas lain, olahraga misalnya,
Anda menjadi cepat bosan karena ingin cepat-cepat beranjak mengerjakan strategi
pemasaran. Ini dikarenakan pikiran bawah sadar Anda yakin olahraga tidak jauh
lebih penting dari strategi pemasaran.
Jadi, sekali lagi, Anda perlu menambahkan frasa “di kantor” agar
pikiran bawah sadar menganggap tugas Anda (strategi pemasaran, misalnya) lebih
penting dari hal lain hanya saat Anda sedang berada di kantor. Di rumah, tugas
itu (strategi pemasaran) tentu tidak lebih penting dari membaca buku, mendidik
anak, atau berolahraga.
Terakhir, teknik ini tidak hanya dilakukan saat Anda sedang
dilanda bosan. Teknik ini perlu dilakukan setiap hari. Tujuannya, supaya
persepsi bahwa tugas merancang
strategi pemasaran lebih penting dari hal lain benar-benar masuk ke dalam pikiran bawah sadar Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar