Polling
adalah cara sistematis, ilmiah, dan terpercaya mengumpulkan informasi dari
sampel orang yang digunakan untuk menggeneralisasikan pada kelompok atau
populasi yang lebih luas di mana sampel itu diambil.
Definisi
Cellinda ini mencakup empat unsur kunci polling. Pertama, cara sistematis,
ilmiah, terpercaya. Kedua, pengumpulan informasi. Ketiga, sampel orang.
Keempat, generalisasi.
Lingkup
masalah polling adalah sebuah masalah atau persoalan yang telah menjadi opini
publik. Artinya ketika sebuah masalah telah menjadi konsumsi masyarakat umum,
baik yang masih bersifat tersembunyi (laten) maupun telah terekspresikan secara
verbal (manifes) dapat disebut sebagai masalah publik. Dengan demikian, dapat
dipakai sebagai objek polling, baik menyangkut (isu-isu) politik, ekonomi,
sosial budaya maupun keagamaan.
Desain dan
ciri polling tidak lepas dari tujuan polling itu sendiri. Menurut Cellinda,
tujuan polling adalah untuk mengukur preferensi atau intensitas sikap
masyarakat dan tidak berpretensi untuk mengetahui lebih dalam penjelasan atas
pilihan-pilihan itu sebagaimana yang lazim dilakukan dalam penelitian survei.
Desain dan
ciri polling sekurangnya dapat diringkas dalam dua rangkuman berikut ini. Waktu
pelaksanaan dan publikasi hasil polling pendek dan terbatas. Pendapat atau
opini publik bisa sangat cepat berubah dan polling ingin menggambarkan opini
publik ketika sebuah isu atau masalah mengemuka dan diperbincangkan orang.
Objek polling terbatas, hanya dapat menangkap fakta saat itu. Polling ingin
menjawab pertanyaan bagaimana sikap publik atau massa pada satu saat, dan tidak
sampai menjelaskan mengapa atau apa dasar dan pertimbangan pokok yang mendasari
sikap publik tersebut.
Tahapan
polling terdiri atas empat, yaitu menentukan tujuan polling, menetapkan
populasi dan sampel, menentukan tipe informasi dan menetapkan waktu, serta
metode pengumpulan data polling. Keempat tahap ini adalah persiapan sebelum
polling benar-benar dilaksanakan.
Menentukan
tujuan polling. Penetapan tujuan polling merupakan langkah amat penting. Tujuan
polling adalah mengetahui respons publik terhadap persoalan aktual yang tengah
terjadi di masyarakat. Tujuan ini dapat dibedakan menjadi 2, yaitu untuk
mengetahui respons persetujuan publik (setuju – tidak dengan isu atau kebijakan
tertentu) dan kedua, untuk mengetahui preferensi atau intensitas sikap publik
terhadap isu aktual tersebut. Setelah setuju agar BBM tetap tidak dinaikkan,
langkah apakah yang sebaiknya diambil pemerintah, yaitu bertahan, kompromi atau
langkah lain?
Setelah
tujuan ditetapkan, populasi ditentukan dan diambil sejumlah sampel. Sampel
sebaiknya yang representatif, mewakili publik yang dimaksud, dan mengakomodasi
heterogenitas (keragaman) dari responden atau publik, misalnya 500 orang dari
berbagai latar belakang pekerjaan.
Menentukan
tipe informasi, berarti jenis informasi dan sekaligus rumusan pertanyaan dan
jawaban yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. Umumnya polling
menggunakan jenis pertanyaan tertutup, artinya jenis pertanyaan yang pilihan
jawabannya telah disediakan dan responden yang diteliti tinggal memilih satu
(atau lebih) pilihan jawaban yang telah ada tersebut.
Setelah
instrumen siap maka ditetapkan Waktu dan Metode Pengumpulan Data. Oleh karena
berada di kota besar dan respondennya orang dewasa serta untuk kepentingan
efisiensi maka dipilih waktu 3 hari dan metode melalui telepon. Dengan
demikian, biaya yang dikeluarkan pun relatif terbatas, tidak membengkak atau
jika yang diinginkan adalah menggunakan kuesioner (tertulis) dan responden
dihubungi secara langsung di tempat-tempat umum/publik berada maka dapat
ditempuh langkah dengan pilihan metode tersebut. Prinsipnya, waktu dan metode
pengumpulan data harus dapat menjamin terkumpulnya data yang lengkap sesuai
dengan tuntutan idealitas sebuah penelitian polling pendapat umum.
Operasionalisasi Penelitian Polling
Pembuatan
pertanyaan dalam penelitian polling dilakukan dengan merujuk pada jenis/tujuan
penelitian polling. Secara umum tujuan polling ada dua, yaitu (1) permohonan
persetujuan publik, dan (2) intensitas sikap publik.
Permohonan
persetujuan publik berarti polling bertujuan untuk meminta legitimasi atau
persetujuan publik terhadap satu isu atau persoalan atau fakta tertentu yang
terjadi di masyarakat, sedangkan intensitas sikap publik berarti tujuan polling
adalah meminta pilihan jawaban (preferensi) publik terhadap isu atau persoalan
tertentu yang secara aktual terjadi di masyarakat.
Pertanyaan
dirumuskan dalam kalimat deklaratif, yaitu satu kalimat berisi satu ide atau
gagasan pokok. Atas dasar pertanyaan tersebut, kemudian dirumuskan jawabannya.
Jawaban dalam penelitian polling bersifat pilihan ganda, artinya pilihan
jawaban sudah disediakan karena jenis pertanyaan dalam penelitian polling
bersifat tertutup, sedangkan jawaban dirumuskan sesuai dengan jenis
pertanyaannya.
Untuk
penelitian “persetujuan” jawaban biasanya 3, yaitu “setuju”, “tidak setuju”,
dan “tidak tahu” atau lain-lain, sedangkan untuk penelitian intensitas sikap
dapat dipilihkan 3 jawaban yang merupakan opsi yang sepadan sehingga kelihatan
sikap responden.
Terdapat 3
unsur penentu sebagai pertimbangan dalam pengambilan sampel dalam penelitian
polling, yaitu jumlah sampel, tingkat presisi, dan sampling error.
Jumlah
sampel, berarti jumlah perwakilan populasi yang diambil sebagai responden
penelitian. Di sini berlaku ketentuan, di mana populasi yang banyak dan
heterogen harus diwakili oleh sejumlah responden yang mewakili atau menunjukkan
heterogenitas (keragaman) keadaan populasi itu.
Tingkat
presisi berarti tingkat ketelitian penelitian. Semakin tinggi jumlah sample,
semakin tinggi pula tingkat ketelitiannya. Jika kita menginginkan hasil
penelitian dengan ketelitian tinggi, jumlah sampel sebaiknya ditingkatkan atau
dinaikkan jumlahnya.
Sampling
error berarti tingkat atau jumlah kesalahan yang masih dapat ditoleransi dalam
sebuah penelitian. Tingkat kepercayaan biasanya ditetapkan sebesar 90% atau
95%. Tingkat kepercayaan 90% berarti terdapat 10 jumlah kesalahan maksimal yang
masih dapat ditoleransi dari penelitian terhadap 100 kasus. Tingkat kepercayaan
95 persen berarti terdapat 5 jumlah kesalahan maksimal yang masih dapat
ditoleransi dari penelitian terhadap 100 kasus.
Pengolahan Data Hasil Polling
Terdapat 3
pilihan proses untuk mengolah hasil penelitian polling. Pertama, data diolah
dan ditabulasi secara sederhana dalam (atau menjadi) tabel frekuensi dan
persentase. Ini berlaku untuk objek penelitian polling satu variabel. Kedua,
data diolah menurut kategori atau pengelompokan tertentu menjadi tabel tabulasi
silang. Ini berlaku untuk objek penelitian polling dua variabel. Dengan membuat
tabulasi silang dapat diketahui pendapat publik dan pilihan jawaban sesuai,
misalnya dengan tingkatan sosial-ekonomi atau tingkat apresiasi dan pemahamannya
terhadap satu masalah sosial tertentu yang aktual terjadi di masyarakat,
misalnya variabel kesanggupan mengikuti program transmigrasi dan jenis kelamin.
Ketiga,
yang lebih kompleks, yaitu selain membuat tabel tabulasi silang juga mengukur
asosiasi atau tingkat kadar hubungan antarvariabel yang diteliti.
Contoh,
hubungan antara (variabel) jenis kelamin dan (variabel) persetujuan terhadap
perlunya sanksi moral terhadap Amerika Serikat terhadap aksi invasi (perang) ke
wilayah negara Irak, Maret 2003. Dengan hubungan asosiasi dapat diketahui
keeratan korelasinya, yaitu tinggi, moderat atau rendah.
Sumber
Buku Metode Penelitian Komunikasi Karya Bambang Setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar