Sinopsis Burung-Burung Manyar (YB Mangunwijaya)
Novel karya
Y.B. Mangunwijaya ini sering disebut sebagai novel spikologis. Novel ini
berkisah tentang anak manusia yang merasa gagal dalam menjalani kehidupannya
karena trauma masa lalunya. Seting cerita zaman modern dengan latar belakang
kehidupan masa revolusi (penjajahan Jepang dan Belanda) dikisahkan oleh
Mangunwijaya dengan sangat apik.
Cerita
berpusat pada Sutadewa (Leo alias Teto), seorang anak kolong, pemuda yang
berpendidikan tinggi, seorang dokter tamatan Universitas Havard yang menjadi
ahli computer di sebuah perusahaan besar di Amerika. Ia dibesarkan di
lingkungan keluarga tentara KNIL. Ayahnya seorang kepala garnisun II pada masa
KNIL, Belanda berpangkat letnan. Maminya dikenal sebagai wanita indo bernama
Marice, seorang wanita yang terkenal cantik.
Teto berasal
dari keluarga yang cukup terpandang, ayahnya masih keturunan bangsawan keraton,
sedangkan ibunya keturunan indo-Belanda. Segala kemauan Teto selalu dituruti
oleh kedua orang tuanya. Ayahnya, Letnan Barjabasuki menjabat kepala Garnisun
Divisi I di Magelang. Dengan demikian Teto bebas bergaul dengan anak-anak
Belanda maupun Indo-Belanda. Masa kecil teto benar-benar penuh kebahagiaan.
Teto sangat bangga pada ayahnya. Dia juga bercita-cita menjadi tentara KNIL
Belanda seperti ayahnya. Ia percaya bahwa dengan bergabung dan mengabdi pada
KNIL, kehidupannya akan menjadi lebih baik. Ia akan disegani dan dihormati
masyarakat.
Ketika
Jepang berhasil mengusir tentara KNIL Teto merasa sangat terpukul. Kehidupan
keluarganya menjadi kacau. Ayahnya ditangkap dan disiksa Jepang, dan hampir
saja dibunuh kalau saja ibunya tidak menyelamatkannya. Komandan tentara Jepang
memberi pilihan kepada ibunya: menjadi wanita penghibur komandan Jepang atau
nyawa suaminya melayang. Terdorong keinginan untuk menyelamatkan nyawa
suaminya, terpaksalah Ibu Teto memilih menjadi wanita penghibur. Berkat
pengorbanan ibunya inilah ayah Teto akhirnya dibebaskanoleh tentara Jepang.
Betapa
hancur hati Teto menyaksikan penderitaan yang dialami kedua orang tuanya. Ia
sangat dendam terhadap tentara Jepang yang telah menghancurkan keluarganya.
Ketika kemudian tentara Jepang pergi dari Indonesia dan Belanda kembali ke
Indonesia dengan berlindung di balik tentara Sekutu, Teto sangat gembira
menyambutnya. Cita-citanya menjadi tentara KNIL bakal menjadi kenyataan. Karena
dedikasi dan kedisiplinannya, Letnan Dua Teto sangat disenangi komandan KNIL.
Dalam waktu dua bulan Teto sudah diangkat menjadi komandan patroli.
Di sisi
lain, ibu Teto, Marice menderita lahir batin karena tak kuasa menghadapi
kenyataan hidupnya. Akhirnya Marice mengalami gangguan jiwa dan menjadi pasien
tetap rumah sakit jiwa di Bogor. Sementara nasib ayah Teto, Barjabasuki juga
tidak ketahuan rimbanya. Menurut mayor Verbruggen, ayahnya telah bergabung
dengan tentara republik dan termasuk buronan KNIL.
Karena
posisi tentara KNIL lama-lama makin lemah akibat perlawanan rakyat Indonesia,
akhirnya Belanda meninggalkan Indonesia. Betapa malu hati Teto. Dia malu pada
dirinnya sendiri mengapa tidak bergabung dengan tentara Republik. Ia malu
terhadap kekasihnya, Larasati atau Atik, teman sepermainannya sejak kecil, yang
berjuang demi bangsanya.
Larasati
alias Atik adalah teman sepermainannya sejak kecil. Ia adalah seorang perempuan
modern, teman sepermainan Teto sejak kecil. seorang anak kesayangan dan dimanja
oleh kedua orang tuanya lebih-lebih oleh kedua orang pembantu di rumahnya. Ia
anak keluarga yang cukup terpandang. Secara rinci, demikianlah kisah masa-masa
kecil Teto:
Teman-teman
Teto sepermainan ketika kanak-kanak menjadi tercerai-berai setelah tentara
Jepang datang dan tentara KNIL kalah. Sekarang Teto bersama teman-temannya yang
sekolah di SMT (Sekolah Menengah Tinggi = SMA) sering diindoktrinasikan oleh
Jepang.
Teto mulai
membantu papinya, mematai-matai dan mengetahui rahasia Mayor Kanagashe pemimpin
tentara Jepang, dengan memasang radio sadapan. Hal ini dapat dilakukan Teto
karena Mayor Kanagashe terbuai oleh gundiknya. Tame Paulin.
Di Jakarta
papi Teto ditangkap oleh Kempetai Jepang. Dari Ibu Antana, sahabat karib
maminya, diketahui Teto pula bahwa maminya pun terpaksa menjadi gundik oknum tentara
Jepang, bila nyawa papinya mau selamat. Perasaan sedih dan kesal Teto tak
terkirakan. Papinya ditangkap, disiksa dan ibunya yang cantik dan yang
disayanginya terpaksa melayani nafsu para oknum tentara Jepang. Sejak itu luka
hatihya terhadap segala yang berbau Jepang mulai berkobar. Sejak itu pula ayah
dan ibu Atik menjadi orang tua angkatnya, karena hanya mereka yang mengerti
penderitaan Teto.
Teto ingin
mengikuti jejak ayahnya menjadi tentara KNIL ditempa oleh rasa dendam dan
marahnya kepada tentara Jepang, dan demi membela papi dan maminya. Leo alias
Teto ditangkap oleh anak buah Mayor Verbruggen, Batalyon NICA, ketika ia
berjalan di Pasar Baru. Setelah dihadapkan kepada komandan, ia menyerahkan
dokumen dari maminya yang menjadi gundik Jepang. Dokumen itu dikirimkan melalui
Ibu Antana. Dari Ibu Antana pula Teto mendapat kabar yang tidak pasti bahwa
maminya telah meninggal.
Pada akhir
pertemuan itu Mayor Verbruggen mengangkat Leo menjadi letnan karena Leo
mengetahui banyak daerah di Jakarta. Ternyata pula papi Leo adalah teman
Verbruggen ketika Sekolah di Negeri Belanda. Bahkan maminya, Marice, pernah
menjadi kekasih Verbruggen yang tak dapat dilupakannya.
Dalam tugas
kemiliteran pada saat-saat yang tegang Leo berkunjung ke tempat Atik di Kramat
seperti sebelumnya kini telah tumbuh perasaan lain antara Leo (Teto) dengan
Atik. Bahkan hati Bu Antana telah mengharapkan agar Teto dapat menjadi
menantunya, suami Atik. Tetapi sekarang Teto tidak menjumpai seorang pun.
Keluarga itu telah mengungsi. Dari lubang kunci pintu Teto mendapatkan surat
Atik. Dari catatan itu Teto mengetahui bahwa Atik telah ambil bagian dalam
perjuangan pihak republik, yaitu menjadi sekretaris pemerintah RI. Kini
perasaan cinta kasih dan jengkel berpadu dalam dirinya, karena Republik juga
merupakan musuh NICA.
Kunjungan
Leo ke tempat Atik pejuang republik tercium oleh NEFIS (Netherlands
expeditionary Forces Intelligence Service = Intel Belanda) sehingga ia diancam
Mayor Verbruggen. Dalam dialognya dengan sang Mayor diterimanya kabar bahwa
papinya Kapten Basuki masih hidup. Para Kempetai Jepang itu dilarikan oleh
orang-orang Republik, termasuk Kapten Basuki.
Pada saat
yang lain ketika Leo datang ke Kramat ke rumah Ibu Antana, Atik terkejut dan
pingsan setelah melihat seorang tentara NICA datang mengendap ke rumahnya.
Setelah Atik siuman perasaan Leo (Teto) tak menentu oleh cinta dan kesal.
Dilemparkannya stengun dan pistolnya serta pulang tancap gas mobil jipnya.
Tahun 1946
terjadi hal yang membingungkan Teto. Kekuasaan Republik dengan kesigapan dan
kedisiplinan tentaranya mulai terlihat nyata. Belanda mengingkari perundingan.
Serangan mereka mulai membabi buta. Pesawat terbang Belanda mengambil sasaran
di tepi sawah. Atik menyaksikan sendiri ayahnya gugur dalam serangan itu.
Yogyakarta diduduki Belanda. Banyak kejadian yang meresahkan masyarakat. Banyak
orang gadungan yang mencari kesempatan berbuat tidak senonoh. Dalam pergolakan
itu Jenderal Spoor mati. Aksi militer Belanda tamat riwayatnya dan hiduplah
Republik.
Teto terus
berusaha menyusul Verbruggen. Rupanya Verbruggen memang mencari seseorang
setelah mendapat berita dari intelijen Belanda. Marice ditemukan di Rumah Sakit
Syaraf. Marice telah berubah ingatan karena penderitaan batin yang tak
tertahankan. Ucapannya yang selalu berulang ialah Segalanya telah kuberikan
kepada mereka, tapi mereka ingkar janji. Betapa hancur perasaan Leo dan
Verbruggen. Perasaan Leo hancur karena penderitaan maminya tercinta, sedang
perasaan Verbruggen hancur karena Marice tak lain adalah kekasih yang sangat
dicintainya, yang menyebabkan ia sampai sekarang tidak menikah.
Penyerahan
kedaulatan kepada RI sebagai hasil KMB di Den Haag telah berlangsung. Atik dan
ibunya berziarah ke makam ayahnya. Pikiran Atik kacau antara kemenangan
Republik dan kekasihnya, Teto, tentara KNIL, yang dikenal sebagai pengkhianat
bangsa. Tapi ia tetap memaklumi semua arti dan perasaan Teto terhadapnya.
Mengapa Teto seorang KNIL yang justru melemparkan Stengun dan pistol tanpa
mengganggunya kendati Teto tahu bahwa ia pejuang Republik.
Berpuluh
tahun kemudian setelah kemerdekaan RI Teto berziarah ke makam maminya di
Magelang. Kesempatan itu digunakannya pula untuk melihat tempat-tempat kenangan
ketika ia masih kanak-kanak yang menjalani kenangannya rasa bahagia dengan
orang tuanya. Ia tinggal di rumah KRT Prajakusuma, seorang kepala desa.
Dipaksakannya
untuk menyaksikan bekas kekasihnya Nyonya Yanakatamsi yang tidak lain adalah
Larasati alias Atik mempertahankan disertasi untuk mendapat gelar doktor.
Larasati telah menjabat Kepala Direktorat Pelestarian Alam. Ia akan
mempertahankan disertasi untuk mendapatkan gelar doktor Biologi. Kini ia telah
menjadi istri seorang dekan fakultas kedokteran. Tesis yang akan
dipertahankannya berjudul “Jatidiri dan Bahasa Citra dalam Struktur Komunikasi Varietas
Burung Ploceus Manyar”. (Ploceus Manyar = Burung-burung Manyar). Semua
pertanyaan yang diajukan profesor penguji dapat dijawab Dra. Larasati
Yanakatamsi dengan tepat dan jitu. Jawabannya menyangkut kehidupan,
kemanusiaan, kemasyarakatan, kecintaan, kasih sayang, komunikasi, dan hubungan
generasi.
Teto merasa
betul bahwa jawaban Atik dalam sidang senat itu tepat mengenai dirinya selama
ini, sekalipun Atik tidak mengetahui bahwa ia turut hadir dalam sidang
pengujian itu. Ia sadar akan kekeliruannya selama ini. Ia pulang lebih dahulu
sebelum sidang selesai.
Kehadiran
semua tamu dapat diketahui. Alamat Teto pun diketahui. Yanakatamsi bersama
istri datang ke rumah KRT Prajakusuma. Mereka ingin berjumpa. dengan Teto.
Pertemuan itu sangat mengharukan, karenaTeto dirasakan sebagai kakak dan
sekaligus kekasih oleh Nyonya Yanakatamsi. Namun Yanakatamsi penuh pengertian.
Pertemuan itu benar-benar menggembirakan dan mengharukan.
Suami Atik
sudah lama mengenal nama Teto dari Atik sendiri. Bahkan perkenalan Yanakatamsi
dengan Larasati berawal dari pertemuan mereka karena Atik sering diajak ibunya
berziarah dan membersihkan roakam Marice, mami Teto. Tetap akhirnya diajak
tinggal bersama di rumah keluarga Larasati.
Teto
bersaudara layaknya dengan Atik dan suaminya. Namun kenangan lama tetap sukar
mereka lupakan. Antara sandiwara dan keterusterangan sukar dielakkan. Dalam
pada itu, keberanian Teto menyoroti penyelewengan perusahaan tempat ia bekerja
sukar pula ditahannya, menyebabkan ia diberhentikan dari Pasific Oil Wells
Company.
Hubungan
Teto dengan keluarga Atik terlihat baik. Sesekali masih terbayang pada Ibu
Antana mengapa bukan Teto menantunya. Demikian pula Atik tetap mendambakan
keperkasaan Teto di samping suami dan ketiga orang anaknya. Kemesraan batinnya
dengan Teto tetap mengendap dalam lubuk hatinya. Namun Teto yang telah memiliki
kesadaran tetap.berupaya agar batas keduanya tetap terjaga.
Dalam
perjalanan menunaikan ibadah haji, musibah menimpa Yanakatamsi dan istrinya.
Pesawat yang mereka tumpangi menabrak bukit di Colombo. Mereka hany pulang
nama. Ketiga anak mereka menjadi yatim piatu. Peristiwa ini akhirnya membuat
Teto menjadi ayah ketiga anak Larasati dengan Ibu Antana sebagai nenek mereka.
(ramlannarie bahasa indonesia Sinopsis Burung-Burung
Manyar (YB Mangunwijaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar